Mencairkan klaim Jamsostek (BPJS TK)

Well, hasil dari ngobrol-ngobrol dengan kakak saya yang notabene bekerja di BPJS, saya ternyata bisa mengajukan klaim pencairan saldo bpjs. Berdasarkan peraturan, seorang nasabah dapat mengajukan permintaan jaminan hari tua BPJS (dulu jamsostek) jika:

1. Mencapai usia 55 tahun
2. Cacat total dan tetap berdasarkan keterangan dokter
3. Meninggal dunia
4. Meninggalkan Republik Indonesia dan tidak kembali
5. Pindah menjadi PNS atau anggota TNI
6. Keluar dari perusahaan dengan masa kepesertaan minimum 5 tahun dan masa tunggu selama 1 bulan dengan surat keterangan terlampir.

Yaaaap. Berdasarkan peraturan nomer 6, I am eligible to claim. Not working. Masa kepesertaan saya sudah lebih dari 5 tahun.

And you know what?

Peraturan nomer 6 itu nggak akan berlaku lagi mulai 1 Juli 2015. Akan diganti dengan masa kepesertaan minimum 10 tahun dan maksimal pengambilan 10 persen.

Nggak perlu pikir panjang saya langsung menyiapkan segala berkas. Lha musti nunggu 4 tahun lagi je… Apa aja berkasnya? Ini dia.

1. Kartu peserta Jamsostek asli. Kalau hilang, mesti buat surat kehilangan dari polisi
2. KTP asli dan fotokopinya.
3. Kartu keluarga asli dan fotokopinya
4. Surat keterangan pemberhentian kerja dari perusahaan atau penetapan pengadilan hubungan industrial asli dan fotokopi.
5. Formulir JHT yang telah diisi
6. Buku Tabungan. Di mana pemilik rekening = peserta/pemilik JHT asli dan fotokopi.

Anda mesti melengkapi syarat-syarat di atas. Yang agak ribet kalau Anda bekerja di lebih dari satu perusahaan. Anda harus minta surat keterangan dari semua perusahaan yang pernah Anda abdi.

Bulan Ketiga

Beberapa bulan lagi saya akan menjadi seorang ayah. Akan ada jabang bayi yang memanggil saya Papa, Bapak, Ayah, Daddy, atau Rama. Hehe. Lucu juga ya.

Ah, seperti baru kemarin saja saya bermain dengan teman-teman kecil saya. Sekarang saya sudah mau punya anak.

Kehamilan isteri sudah masuk bulan ketiga. Atau lebih detailnya minggu ketigabelas. Beberapa tanda-tanda normal seperti mual dan muntah sudah biasa dialami selama beberapa bulan terakhir. Tapi beberapa hari ini isteri mengeluh sakit di bagian pinggul kiri hingga membuat isteri saya izin kerja dulu selama sehari. Dokter kandungan kami bilang bahwa hal ini adalah hal yang biasa. Tapi kami akan coba cek ke dokter syaraf esok hari dan memastikan apa yang harus kami lakukan untuk menyembuhkannya.

Yap… perkiraan akhir Desember 2015 saya akan menjadi seorang ayah. Semoga Tuhan terus melindungi calon ibu dan anak serta melancarkan proses kelahiran anak kami yang pertama. Hip hip horray.

Stay tuned!

Perpanjangan STNK Mobil di SAMSAT Jakarta Barat

Tak terasa Honda Mobilio tercinta yang sudah mengalami tiga kali kejadian dicium motor di bagian kiri depan, tergesek tiang di bagian belakang kanan, dan dicium moncong Merci di bagian belakang kiri sudah hampir berusia satu tahun. Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) tertulis bahwa masa berlaku STNK sampai dengan tanggal 21 Juni 201X. Hmmm, sebagai warga pemobil yang baik, tidak seperti para pejabat yang pura-pura lupa bayar pajak, inilah saat nya saya harus membayar pajak.

Berbekal selancaran internet pada salah satu link blog, pada 8 Juni 2015 kemarin berangkatlah saya ke Samsat Jakarta Barat. Apa saja yang sudah saya siapkan dari rumah?

Continue reading Perpanjangan STNK Mobil di SAMSAT Jakarta Barat

Syarat Pindah domisili Antar Provinsi di Indonesia

Pagi ini, 4 Juni 2015, saya dan isteri mampir dulu di Kelurahan Pegadungan untuk menanyakan perihal tata cara pindah domisili dari Jogja ke Jakarta. Latar belakangnya, KTP isteri saya masih KTP wong Yojo yang mau pindah ke KTP Jakarte. Supaya nanti kalau anak kami lahir, kami bisa langsung bikin akta kelahiran secepatnya.
Continue reading Syarat Pindah domisili Antar Provinsi di Indonesia

Tiga S: Senyum, Senang, dan S….!

Menulis adalah kesukaan saya. Menulis lagu, menulis pengalaman seru, dan menulis kode (programming). Lewat menulis pula, secara tidak disengaja saya diperkenalkan dengan seorang pembaca blog saya yang membantu mendapatkan pekerjaan pertama saya setelah lulus sarjana 6 tahun lalu. Lewat pekerjaan tersebut saya berkesempatan mengunjungi beberapa kota di luar negeri seperti Dhaka (Bangladesh), Bangkok, Singapura, dan bahkan sempat menetap di Manila, Filipina selama 3 tahun. Walaupun utamanya untuk bekerja, di sela-sela kesibukan kerja, saya memanfaatkan waktu untuk jalan-jalan dan bersosialisasi. Itung-itung jalan-jalan keluar negeri gratis. Dapat teman baru. Pengalaman baru. Inspirasi baru.
Continue reading Tiga S: Senyum, Senang, dan S….!